Pages

Sunday, May 31, 2009

Kemana Hatiku Berteduh

Teriknya Matahari Menyengat Diantara Ruang-ruang waktu,
Dindng-dinding hatiupun seakan ingin meleleh bagai lilin doa,
Angin Laut Bertiup Tak Ramah
Rasa Panas Menyeruak Begitu membara...

Gersangnya Hari Merambah diriku..
Dirimu Seakan tak Pernah Jua Hadir,
Kusapa Dikau Lewat Ukiran Waktu
Tiada Jua Engkau Muncul, Meskipun Di malam Gulita

Kemana kah Hatiku kan Berteduh..
Dihatimu aku masih tidak merasa yakin..
Kaishmu bagaikan suatu misteri yang aku selalu tidak pernah yakini..
karena aku tidak pernah percaya dengan hanya sekedar kata
Bukankah kata hanya sekedar rayuan dan membohongi perempuan..?

Aku bukan perempuan yang mudah dirayu...

Kemana kah hatiku Berteduh...
Siapakah Engkau Yang akan menjadi pohonnya..
Dimanakah Engkau Sang Bintang....
Yang Aku tau aku harus mencari mu lagi diantara ribuan detik dan dinginnya tata surya...

Kemanakah Hatiku kan berteduh..?????

sUATU sORE Bersama RAFA

langit jam lima sore begitu indah, biru lembayung mewarnai langit sebelah Barat.
Sementara matahari bergeser terus ke Barat.
Aku dan rafa menunggu jemputan setelah mengikuti meeting untuk anak-anak komuni baru.
Kebetulan Shasa akan Komuni pertama tanggal 14 juni ini.
Betapa bahagiannya seahrian bersama Rafa, setelahhampir seminggu meninggalkannya untuku berkeliling memonitor program di lima kabupaten.
Duhhh...rafa kan belum pernah naik becak, hayooo..naik becak sama Ami...
Kebetulan ada seorang yang agak tua sedang mengayuh becak, aku berpikir ini bukanlah suatu kebetulan, mungkin bapak tua itu sedang membutuhkan bantuan, dan bantuan itu haurs melalui tanganku.
Kami berdua akhirnya naik becak..
Rafa begitu menikmati susana sore, meskipun awalnya dia agak serem dengan Bapak tua yang sedang mengayuh becak.
Kami berdua menyanyikan lagu "Becak dan Abang Becak", betapa indahnya...
Sesuatu Yang gak bakalan bis adiulangi kembali, namun menjadi memori indah bagi rafa kecil, dan ia akan mengenangnya sebagai album masa kecil yang penuh kasih dan kebahagiaan.