Pages

Tuesday, December 4, 2007

Perguruan Tinggi Di Kalimantan Barat

Pendidikan di Perguruan Tinggi memikul misi yang sangat berat dan strategis yaitu bagaimana harus mempersiapkan pendidik agar memiliki kesiapan menangani permasalahan dan tantangan ke depan yang mencarikan jalan keluar terhadap perubahan-perubahan sebagai akibat arus informasi dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Pendidikan menjadi wahana strategis untuk mempersiapkan sumberdaya manusia yang bermutu yang mampu hidup bersaing dalam dunia global. Dengan demikian diharapkan Perguruan Tinggi dapat meningkatkan visi dan misinya yang mana bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia yaitu manusia yang beriman, berbudi pekerti luhur, berkepribadian. Mandiri, tangguh, cerdas kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional , bertanggung jawab dan produktif.

Pembangunan pada hakekatnya merupakan suatu proses transformasi dari suatu keadaan pada keadaan lain yang mendekati tatanan yang dicita-citakan. Dalam proses transformasi perlu diperhatikan adanya kesinambungan (continuity) dan perubahan. Apabila mempertahankan kesinambungan saja maka cenderung statis dan resisten terhadap perubahan dan bahkan tertutup dengan adanya ide-ide baru yang justru diperlukan dalam pencapaian tujuan. Sedangkan perubahan saja tanpa kesinambungan akan mengakibatkan suatu objeknya kehilangan jati dirinya , oleh sebab itu kita harus mampu menciptakan keseimbangan dan keselarasan antara keduanya. Disini menuntut adanya komitmen dan karya nyata dari lembaga Pendidikan. Dan sangat perlu disadari bahwa pendidikan akan sangat menentukan masa depan rakyat Kalimantan Barat secara khusus dan bangsa umumnya. Agar para lulusan kita dapat berkontribusi secara optimal dalam dunia kerja perlu rencana strategi penyelenggaraan pendidikan yang terkait dan sesuai dengan kebutuhan (link and match).

Manusia yang beriman , beretika dan berbudi pekerti yang luhur secara obyektif diperlukan karena dalam dirinya terkandung nilai-nilai yang kondusif bagi terciptanya masyarakat yang maju dan nilai-nilai yang protektif bagi berbagai dampak megatif dari suatu kemajuan zaman. Kemajuan dan kemandirian merupakan hal-hal yang diperlukan bagi ketangguhan dan keuletan seseorang unutk memenuhi kehidupannya. Kemandirian merupakan modal untuk tetap survive dan unggul dalam percaturan dunia baik lokal,nasional maupun internasional.

Dengan demikian Perguruan Tinggi harus mampu menghasilkan sumberdaya yang berkualitas yang dapat memenuhi empat kompetensi yaitu : 1) kompetensi akademik yaitu untuk menghasilkan pengembangan IPTEK yang menghasilkan pemikiran yang inovatif; 2) Kompetensi profesional yaitu manusia yang hadanl dan memiliki dan menguasai pengetahuan; 3) kompetensi nilai dan sikap berkaitan dengan kemampuan untuk selalu menempatkan segala persoalan dalam kerangka nilai-nilai budaya; 4) Kompetensi untuk menghadapi perubahan yaitu kemampuan untuk memahami makna dan hakikat suatu perubahan, kemampuan untuk mengantisipasi arah dan kecenderungan perubahan tersebut serta kemampuan untuk mengelola dan memanfaatkan perubahan tersebut untuk mencapai keunggulan.

Dengan mempertimbangkan keempat kompetensi tersebut, maka strategi Perguruan Tinggi, diarahkan pada upaya peningkatan mutu disegala bidang dan peningkatan relevansi dengan kebutuhan, baik menyangkut kebutuhan dunia kerja dan industri akan tenaga kerja, pengembangan industri sesuai dengan perkembangan IPTEK dan perkembangan Daerah mauoun menyangkut tantangan yang akan terjadi di masa depan.

Pengembangan sumberdaya manusia berkemampuan lanjut dititikberatkan pada penguasaan IPTEK dalam rangka pengembangan kemampuan akademik, profesional dan kepemimpinan yang dijiwai oleh semangat persatuan dan kesatuan. Disamping itu Universitas Panca Bhakti harus mampu melahirkan manusia yang berjiwa penuh pengabdian dan memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa yang akan datang dan mempersiapkan kader pemimpin di masa yang akan datang.

Reformasi, Demokrasi dan Politik

REFORMASI POLITIK DAN DEMOKRASI MENUJU KALIMANTAN BARAT YANG MANDIRI
Oleh. Herkulana Mekarryani


Pendahuluan

Reformasi secara umum merupakan perubahan suatu sistem yang telah ada pada suatu masa. Di Indonesia reformasi terjadi pada tahun 1998, yang menyebabkan terjadinya perubahan fundamental baik dalam atmosfir perpolitikan maupun secara sosial dan ekonomi.
Perubahan dalambidang perpolitikan dapat dilihat dengan adanya pergeseran paradigma struktur dan format politik pemerintahan yang sebelumnya “sentralistik” menjadi desentralsitik, trbuka dan demokratis. Disamping itu keberhasilan dengan mengamandemen Undang-undang Dasar 1945 yang terbukti dengan adanya Pemilihan Umum yang memilih Presiden secara langsung dan dalam kondisi yang berlangsung aman.
Reformasi demokrasi yangterjadi membentuk sebuah sistem politik yang demokratis dimana suara rakyat diharapkan sebagai pedoman bagi Pemerintah dalam menjalankan tugasnya dan rakyat menikmatikebebsannya, termasuk kebebasan dalam pengawasan terhadap Pemerintah.
Tidak dipungkiri kitapun saat ini sedang menuju kearah sana, perlahan-lahan dan oleh sebab itu perlu adanya suatu prakondisi dan lingkungan yang kondusif kearah sana, karena esensi dari demokrasi adalah memahami dan menerima perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat jangan lagi fianggap sebagai titik permusuhan tetapi harus sebagai alternatif solusi untuk mencapai suatu konsesus yang ingin dicapai bersama. Penghormatan dan penerimaan terhadap perbedaan pendapat semakin penting dan bermakna dalam masyarakat yang pluralistik seperti Indonesia dan Kalimantan Barat khususnya. Oleh sebab itu para Pemimpin dan masyarakat harus menghormati perbedaan-perbedaan tersebut.
Pembelajaran dan pendidikan politik berdemokrasi sudah selayaknya dikembangkan mulai saat ini, agar watak berdemokrasi di masa lampau dapat diperbaharui dengan cara pandang yang logis. Disamping itu perlu adanya pengelolaan berdemokrasi yang pluralis artinya memberikan tempat secara proporsional kepada keragaman etnis budaya-agama. Dan sangatlah tepat saat kebijkana Otonomi Daerah sebagai wujud dari reformasi politik dan demokrasi dilaksanakan , karena hal ini merupakan salah satu jalan menuju demokrasi yang pluralis.


Otonomi Daerah

Keterbukaan politik yang baru pada era reformasi telah membangun sebuah lingkungan yang memungkinkan masyarakat untuk terbuka mengekspresikan opini-opini mereka. Meskipun di dalam pelaksanaan Otonomi Daerah terdapat berbagai kelemahan para pelakunya, akan tetapi terdapat persepsi yang positif terhadap semanagat Otonomi Daerah, yaitu dengan munculnya respon-respon sumbangsih nyata dari Pemerintah Daerah untuk mengimplementasikan Otonomi Daerah. Dari beberapa studi penelitian memperlihatkan di beberapa Daerah, dengan Otonomi Daerah kinerja Administratif Pemerintah Daerah lebih baik, sebagai contoh yaitu kabupaten Sidoarjo telah mencapai sebuah pertumbuhan ekonomi yang luar biasa dengan membangun Pusat Industri Siborian yang baru untuk penyediaan infrastruktur di kawasan tersebut bagi pembangunan ekonominya.
Bagaimana dengan Provinsi Kalimantan Barat?, Sudahkah kita mengoptimalkan Otonomi Daerah yang merupakan perwujudan dari reformasi Politik dan Demokrasi.
Apabila melihat kondisi nyata saat ini, secara ekonomi mungkin Provinsi Kalimantan Barat sudah mulai memperlihatkan peningkatan. Akan tetapi dari aspek Kesehatan, Pendidikan , infrastruktur kita masih belum optimal.
Dengan adanya Otonomi Daerah ini sebagai peluang bagi kita untuk membangun Kalimantan Barat Emas yaitu Kalimantan Barat Yang Mandiri, dimana menjadi suatu msyarakat yang unggul dalam persaingan global. Oleh sebab itu untuk menuju kearah Kalimantan Barat Yangmandiri, maka kita perlu mengenal kekuatan, keunggulan dan kelemahan kita, dan semua ini dijadikan suatu peluang. Dan selanjutnya dilakukan dengan suatu pendekatan strategis dari Visi dan Misi pembangunan Kalimantan Barat yaitu pendekatan Pembangunan Atas Dasar Partisipasi. Dalam Pembangunan berstrategi partisipasi, intinya adalah pemberdayaan masyarakat yaitumasyarakat menjadi subyek sekaligus stakeholder atau pihak terkait dan pemegang saham pembangunan. Dengan demikian upaya yang dilakukan harus diarahkan kepada akar persoalannya yaitu meningkatkan kemampuan masyarakat terutama masyarakat yang tertinggal dalam proses pembangunan yaitu dengan mengembangkan potensi yang dimiliki.
Dalam pemberdayaan masyarakat ada tiga (3) strategi yang dapat digunakan : Pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang. Asumsinya bahwa setiap masyarakat memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu, dengan mendorong (encourage), memotivasi dan membangkitkan kesadaran (awareness) akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya. Strategi ini cocok untuk masyarakat yang lebih modern, mampu dan maju.
Kedua, memperkuat daya yang dimiliki oleh masyarakat (pemberdayaan). Dengan demikian diperlukan langkah-langkah yang lebih konkret selain menciptkan iklim kondusif,termasuk memberikan penyediaan berbagai sarana dan pembukaan akses ke dalam berbagai peluang yang akan membuat masyarakat menjadi lebih berdaya. Strategi ini sesuai dengan masyarakat yang relatif kurang berdaya dan tertinggal. Pemberdayaan masyarakat pada kelompok ini tidak cukup dengan meningkatkan produktivitas, memberikan kesempatan berusaha yang sama dan suntikan modal, akan tetapi harus dijamin adanya kerjasama dan kemitraan yang erat di antara yang lebih maju dengan yang belum berkembang atas dasar saling menguntungkan. Dalam hal ini, pemberdayaan ekonomi diprioritaskan pada penduduk miskin anatra lain melalui peningkatan sumber daya mansuia, dan peningkatan permodalan yang didukung sepenuhnya dengan kegiatan pelatihan yang terintegrasi sejak kegiatan perhimpunan modal, penguasan teknik produksi, pemasaran hasil dan pengelolaan surplus usaha.

Ketiga, memberdayakan yang berarti melindungi. Perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah merupakan hal yang mendasar dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Melindungi bukan berarti mengisolasi atau menutupi diri dari interaksi akan tetapi merupakan upaya untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang, serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah.
Dalam menerapkan strategi pemberdayaan harus diingat bobot dan jenis masalah yang dihadapi penduduk miskin di setiap Daerah, mengingat ruang implementasi trategi pemberdayaan masyarakat sebaiknya diserahkan kepada masyarakat setempat.
Selanjutnya perbedaan multikutural yang ada seharusnya dipandang sebagai modal kita untuk membangun Kalimantan Barat, bukan menajdi pemicu “konflik”, dan dari nilai-nilai perbedaaan tersebut terdapat banyak potensi untuk mengembangkan Daerah.
Problem atau permasalahan juga dapat dijadikan suatu poyensi untuk mendukung Kalimantan Barat Mandiri. Misalnya dengan keuangan kecil (APBD yang kecil) akan tetapi apabila optimal dan sasaran yang tepat dengan manajemen yang baik dan tepat maka akan bermanfaat bagi masyarakat dan menciptakan suatu kemajuan bagi Daerah sendiri.
Pada dasarnya keberhasilan dan kemajuan tersebut dapat dicapai apabila ada “Komitmen, Konsistensi, Kesungguhan dan Ketulusan serta Sikap Yang Positif baik Pemerintah, Swasta dan seluruh lapisan masyarakat Kalimantan Barat.”

Penutup

Otonomi Daerah merupakan wujud nyata dari reformasi politik dan demokrasi di Indonesia. Otonomi Daerah merupakan suatu peluang bagi daerah Khsusunya Kalimantan Barat untuk menjadi lebih maju dan mandiri.
Untuk itu diperlukan suatu strategi pembangunan Kalimantan Barat yang baru yaitu dengan startegi partisipasi. Adapun inti dari strategi partisipasi adalah pemberdayaan masyarakat. Untuk melaksanakan semua dalam rangka menuju Kalimantan Barat Yang Mandiri perlu adanya suatu Komitmen, Konsistensi, Kesungguhan, Ketulusan dan Sikap Positif dari Pemerintah maupun Masyarakat.

Monday, September 10, 2007

Bagaimana Aku Dapat Mengatasi Stress

Disaat aku merasa dalam tekanan, aku mencoba mengenal diriku sendiri. Hal ini sangat prinsip dalam manajemen stress, karena jika kita enggak kenal diri kita, wahh kita bisa dimanipulasi oleh orang lain, bahkan orang lain bisa menekan anda untuk menjadi seseorang yang bukan anda.
Banyak stress dalam kehidupan merupakan akibat dari kita memakai topeng, tidak jujur dengan orang lain, menjalani kehidupan ganda, atau mencoba menjadi org lain yang bukan diri kita. Ketidakaman selalu menekan hidup kita . Oleh sebab itu aku perlu menyeimbangkan batiniahku, tentang siapa aku.
Mengetahui Siapa yang coba aku buat senang, dan mengetahui apa yang aku coba capai, konsentrasi yaituberfokus pada satu hal dalam satu waktu dan jangan melakukannya sendiri dan yang terpenting meditasi yaitu dengan doa pribadiku. Ambil waktu libur untuk menikmati hidup dan serahkan stress ini pada Tuhan.

Friday, July 6, 2007

Kebijakan Dalam Pemberdayaan Perempuan



Secara umum status peranan perempuan dalam masyarakat masih bersifat subordinatif dan belum sebagai mitra sejajar dengan laki-laki yangtercermin pada sedikitnya jumlah perempuan pada posisi penting dan strategis baik dalam pemerintahan, politik, sosial , ekonomi, hukum dan di dalam masyarakat.
Hal ini tidak hanya diakui oleh kaum perempuan yang mempunyai posisi lemah akan tetapi juga kaum pria yang sadar dan responsif gender.
Untuk mendongkrak agar peran perempuan meningkat maka berbagai produk hukum sudah diciptakan. Apalagi dunia Internasional juga semakin menyoroti peran perempuan di berbagai negara termasuk Indonesia. Akan tetapi keterpurukan perempuan masih dirasakan. Angka trafficking semakin tajam, angka kekerasan terhadap perempuan juga semakin meningkat.
Disadari bahwa anyak faktor yang menyebabkan timbulnya kesenjangan kesetaraan antara perempuan dan pria antara lain : (1) sistem Tata Nilai Budaya Masyarakat, (2) Penafsiran ajaran agama yang lebih menitikberatkan pada pemahaman tekstual daripada kontekstual serta sering diartikan secara parsial dan tidak melihat secara holistik, (3) Kesadaran, kemauan, introspeksi dan konsistensi kaum perempuan sendiri biasanya dikaitkan dengan "Cindrella Syndrome" atau " White Snow Syndrome"
Merujuk hal tersebut serta memperhatikan respon dan isu-isu yang ada di dalam masyarakat, maka perlu adanya "kebijakan-kebijakan yang sensitif dan responsif gender. kaum perempuan juga menempatkan dirinya sebagai obyek dari pembangunan, akan tetapi sudah seharusnya menempatkan dirinya sebagai "subyek pembangunan".
dan seiring dengan hal ini, peningkatan kualitas perempuan juga perlu ditingkatkan baik dari aspek pendidikan, sosial dan ekonomi dengan ettap berlandaskan kepada etika, moral serta nilai-nilai universal.

Wednesday, July 4, 2007

Kalimantan Barat Dalam Selayang Pandanganku

Provinsi Kalimantan Barat merupakan Provinsi yang paling tertinggal diantara empat Provinsi yang ada di Pulau Kalimantan. Human Index Developmentnya menduduki posisi 28 dari 33 Provinsi yang ada di Indonesia, sedangkan Index Kemiskinan menduduki peringkat ke 30 dan Index Kesehatannya cukup lumayan menduduki peringkat ke 23, Trafficking tertinggi menempati urutan 5 besar di Indonesia dan yang sangat mengejutkan HIV/AIDS posisi Kalimantan Barat menduduki peringkat 5 besar.
Kondisi yang demikian sangat menyedihkan sekali. Sedangkan Para elit birokrasi maupun elit politik hanya sekedar "lips service" dalam mengatakan "pengentasan kemiskinan di daerah", sudah menjadi rahasia umum, proyek-proyek APBD meskipun melalui lelang yang disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah dengan Kepres, tapi tetap saja bahwa proyek-proyek tersebut sudah dikuasai oleh"pihak-pihak tertentu", yang tentunya sebagian sudah ada pembagian kuenya (istilah mereka).
Jika melihat dari komitmen para Kepala Daerah (2 Kota, 10 Kabupaten dan Provinsi), hanya 23 % dari Kepala daerah yang ada yang memiliki "komitmen" untuk memajukan Daerahnya dan mensejahterakan masyarakatnya. Tidak heran jika berkunjung di sebagian Kabupaten, para Bupatinya selalu berada di Pontianak atau Jakarta atau sedang berkunjung ke Luar Negeri dengan alasan "Menjolok Dana" dan "Mencari Investor", yang hasilnya tidak pernah terlihat dan terasa oleh masyarakat.
Apabila kesadaran dari para Kepala Daerahnya dan komitmen mereka tinggi dalam memajukan kesejahteraan masyarakatnya, mungkin Kalimantan Barat tidak terus menerus untuk duduk di peringkat bawah dari yang terbaik dan menduduki peringkat atas dari yang terburuk. Capek dehhh...!

Thursday, June 28, 2007

Bagaimana MengentaskanKemiskinan ?

Masalah Kemiskinan merupakan tantangan utama di dalam upaya melaksanakan pembangunan di berbagai Negara termasuk Indonesia. Kemiskinan biasanya disertai dengan angka kematian ibu yang tinggi, angka kematian bayi yang tinggi, kurang gizi, kebodohan, pengangguran, ketertinggalan perempuan serta rendahnya akses terhadap informasi-informasi, pelayanan sosial, pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana.
Kemiskinan juga mempunyai hubungan yang sangat erat dengan distribusi penduduk yang tidak merata dan ketidak berlanjutan sumber-sumber alam yang tersedia seperti tanah dan air, dan terhadap lingkungan hidup yang serius.
Namun di dalam setiap pertemuan baik yang bernama Seminar, Workshop, Lokakarya dan sebagainya, selalu saja "Pemerintah Pusat" menjadi "kambing hitam" akibat kemiskinan di Daerah, tanpa pernah Daerah melihat dan bercermin untuk dirinya sendiri "mengapa aku miskin", " mengapa aku tertinggal"?. Memang enak setiap ada suatu permasalahan kita mengkambinghitamkan penyebabnya pada pihak lain, sehingga diri kita tidak dipersalahkan. Apalagi Daerah baik birokrasi pemerintahan, Swasta, Perguruan Tinggi maupun masyarakat tidak pernah menyatakan bahwa salah satu penyebab Kemiskinan adalah "kami sendiri".
Memang tidak dipungkiri kalau selama ini pengelolaan beberapa Sumber daya Alam yang strategis masih dipegang di Pusat, ya sebenarnya enggak salah orang Pusat juga, itukan tercantum dalam pasal 33 UUD 1945, kalau Daerah masih menuntut lebih, artinya pasal 33 UUD 1945 diamandemen saja...., sehingga Daerah bisa mengelola Sumber Daya Alamnya tanpa perlu lagi menyetor atau memberi upeti kepada Pusat sebesar 70 atau 80 persen.
Selanjutnya, Daerah juga harus bertanya kepada diri sendiri?, apa selama ini benar-benar sudah mengelola keuangan Daerah, dana dari Lembaga Internasional, APBN dan dana Bantuan lainnya sudah dikelola dengan baik dan sesuai dengan design rencana kegiatan program?, kalau memang sudah..., tentunya hasilnya tidak parah, dan Daerah tidak menjadi tertinggal. Selanjutnya NGOs yang ada baik di Pusat maupun Di Daerah, apa benar-benar sudah bekerja sesuai dengan Visi dan Misi NGOs nya atau hanya sekedar mencari rezeki dari "kemiskinan" dan "ketertinggalan" itu sendiri. Untuk menjawabnya, kita berbicara dengan nurani masing-masing, : "Apakah saya sudah berbuat Untuk Daerahku?"
Asumsi sementara ini penyebab kemiskinan juga bukan hanya oleh Pemerintah Pusat, tetapi juga oleh Daerah dan semua unsur yang ada baik Swasta, NGO maupun masyarakat itu sendiri. Bagaimana caranya untuk mengentaskan kemiskinan?
Jawabnya : perlu adanya komitmen bersama antara semua unsur bahwa perlu melakukan sesuatu untuk kesejahteraan masyarakat. Tinggalkan pertikaian antar elit politik, seharusnya Presiden maupun Kepala Daerah yang benar-benar langsung dipilih rakyat melakukan kesepakatan dengan partai politik yang ada. Bahwa saat ini "Kita harus Membangun Bangsa dan Negara, Sudah waktunya kita mempunyai satu tujuan yaitu mensejahterakan rakyat. Bukan lagi memenangkan tujuan partai politik maupun organisasi, tapi kita punya satu arah dan tujuan "Memakmurkan dan Mensejahterakan Rakyat"
Posted by. Mekarryani
29 June 2007

Wednesday, June 27, 2007

SUPRISE

Aku ingin membuat suprise untuk seseorang yang sangat "dekat denganku"

Namun supriseku menjadi "luka" bagiku

Dan membelah mimpiku menjadi biru

Tersudut dalam diamku

Aku tidak ingin katakan apa-apa

Biarlah lukaku menjadi "sunyi"ku

Dan pelajaran bagiku, suprise itu tidak selamanya menjadi kejutan untuk orang lain

akan tetapi bisa juga menjadi suprise buat diri kita sendiri.

Bisa menyenangkan bahkan menjadi suatu kesedihan...

Ya apa boleh buat..., akhirnya aku hanya berkutat dalam kecewa yang dalam....


Posted by. Nan

Monday, June 18, 2007

Together Facing A Brighter Future


Life is full of stories
Many events such accidents, happiness, joyfull, and sadness...
We Know that there are no answers to the issues and problems
But ..We believe There are ways to get the future
Please....we will struggle to do it and Praying to The Lord
Lord will give us "amazing grace"