Pages

Tuesday, December 2, 2008

CINTA YANG TERINDAH (1)

Degup jantung Nessa seakan mau copot, bagaimana tidak, pria itu terlihat sangat menarik. Apalagi sinar matanya dan senyumnya. Nessa menjadi luluh, benteng tembok hatinya menjadi runtuh bagaikan tembok Berlin. Nessa gemetar, kakinya lemas, seandainya karpet merah itu bisa menelannya, biarlah ia tenggelam di dalam karpet tersebut.
Kaki tangannya menjadi dingin, "Astaga...kenapa gw menjadi sangat gugup", gerutu Nessa dalam hati. Pria itu mendekatinya, Nessa menggigil, " Tuhan..., aku ingin menghilang seperti manusia invisble, gak keliatan sama pria itu " Maaf, menunggu terlalu lama.', ucap Nessa malu dan sangat tegang. ia hampir tejatuh, kalau pria itu tidak merangkulnya. Nessa menjadi lemas di dalam pelukannya. Aroma jantan tercium dari tubuh pria itu. jantungnya tambah berdegup, ya ampun, signal-signal yang selama ini telah mati menjadi tumbuh membentuk ion-ion positif dan negatif bertemu di Udara. Nessa ingin pingsan, pria itu sangat lembut, sebagaimana yang ia inginkan. Suaranya sangat bagus dan menyentuh kedalam hatinya, menembus dinding-dinding jiwanya.
Ya, Tuhan...apakah takdir sudah berbicara kepadaku?
sayup-sayup ia merasa mendengar suara Ebiet G Ade bernyanyi, oh my God..., Nessa menatap mata lembut itu, Tuhan..seandainya ENgkau mengizinkan ia menjadi milikku, jadikanlah ia milikku, utuh selamanya.
Pria itu tersenyum, tanpa berkata apapun. ya , Tuhan...aku merasa telah mengenalnya ribuan tahun, ribuan detik, ribuan hari, ribuan bulan. Nessa melambung kedalam tidur malamnya, laki-laki yang datang dalam tidurnya...Nessa menggigil, apakah pria itu..........???
Nessa menggigil dan semakin menggigil di dalam pelukan pria itu....
(bersambung..)

No comments: