Pages

Friday, September 7, 2012

NEZ 1


Jujurlah pada diri sendiri, dan Janganlah Terlampau Memperdulikan
Apa Yang Dipikirkan Orang Lain Tentang Mu.
Janganlah Menerima Gambaran Mereka Tentangmu,
Tetapi Kenalilah Dirimu Sendiri
Panggil aku dengan Nana atau Nan, atau Nez. Aku suka nama itu karena samgat mudah mengingatnya. Masa kecilku penuh dengan kebahagiaan, seluruh keluarga besarku sangat menyayangiku. Kononnya aku paling putih dan lucu diantara sepupu-sepupuku. weaktu aku masih berusia 7 bulan, karena aku putih dan lucu dengan rambut seperti  “mie sedap”, oleh Tante dan Oom ku sepupunya Mami, aku diamsukkan ke dalam kantong plastik bening, kemudia di pajang perrsisss…boneka yang dipajang di etalase.
Sewaktu aku kecil, aku lebih banyak di rumah Kakek Thayib (Pamannya Mami) Karena aku bungsu saat itu, Papi sebagai Seorang Camat di Daerah Mempawah Hulu, enggak tega anaknya berada di wilayah yang saat itu termasuk wilayah terpencil. Dan Mami sebagai seorang Kepala Sekolah di SD juga lumayan sibukk, praktisnyaa..aku hidup sama Nenek Ulfa. Nenek sangat sayang padaku, sebelum tidur aku selalu dinyanyikan tembang “Nina Bobo” dan Tembang “Serenade”, dan tidak heran aku sangat akrab dengan anaknya Kakek Thayib  dan Nenek Ulfa, aku sangat akrab dengan Tante Sofie, Tante Lauren dan TanTe Christin. Wah….seingatku, Kakek Thayib sangat disiplin dalam mendidik anak2nya, apalagi anak2 perempuannya. Sehingga apabila para Tante mau pacaran, hi10….., aku selalu menjadi alasan….., sangat menyenangkan dan mendebarkan di turunkan tante dari jendela, apabila mereka mau jalan atau kencan sama pacarnya. (Untung gedenya…, aku enggak terkontaminasi…hi..10). Kehidupan yang sangat menyenangkan, hingga akhirnya aku harus berkumpul sama Papi dan Mami diusiaku 10 tahun (kelas V SD)…., berkumpul dengan Kakak dan tau2 nya aku udah punya seorang adik laki-laki kecil, yang dipanggil Frank.., wahhh…adik kecilku sangat cengeng banget. Aku suka menggodanya…., tapi Mami tahu kalo aku suka isengin adik kecilku, dan yang paling tidak menyenangkan, aku  harus berlutut dan berdoa Bapa Kami tujuh kali dan Salam Maria Tujuh Kali, sebagai hukuman keisenganku…(di tempat Kakek dan Nenek aku seperti Ratu Kecil yang enggak pernah dimarah bahkan dihukum juga enggak…).
Mami memang sangat disiplinnn bangett…, pagi Jam 5 sudah harus bangun, mandi dan berpakaian rapi, jam 6 pagi sudah siap di meja makan, yaitu untuk melakukan Doa Pagi atau “Saat Teduh”, dan aku selalu kebagian untuk membaca Alkitab. Awalnya aku enggak terbiasa apa yang berlaku di rumah besar Kami, tapi lama-lama aku menjadi terbiasa dan menjadi sesuatu yang jika enggak dilakukan, sepertinya ada yang “empty” dalam aktivitasku satu hari. Begitulah hari-hari yang aku jalani 

No comments: