Pages

Thursday, November 6, 2008

Kasih Sepanjang Masa

'Dhyvana...!, Dhyvana..!, Dhyvana...!, suaramu yang indah memanggil namaku, disaat hening malam, diaman setiap makhluk hidup terlelap. Desah nafas menyentuh wajahku, tanganmu terasa dingin menyentuh pori-pori tubuhku. "dhyvana..., Dhyvana kekasih, bangunlah', bisikmu menyentuh telingaku, desah nafasmu diatara daun telingaku. Kubuka mataku, matamu yang biru begitu indah namun dingin tepat di bola mataku. " Marilah kekasih, sudah saatnya kita untuk menikmati dunia kita." ujarmu mengangkat tubuhku dan membawaku terbang ke langit. " Marilah kekasih, kita duduk diatas bulan sabit menikmati bintang-bintang dilangit.", ujarmu. Aku mengangguk, kubiarkan diriku rebah di dadamu yang bidang, kubayangkan betapa indahnya dadamu dengan bulu-bulu halus disana dan betapa jantannya aroma tubuhmu, membangkitkan energi yang tersembunyi dalam badanku. Engkau memelukku dari belakang, aku bersandar padamu, menikmati bintang-bintang yang bagaikan sebuah sabuk, indah tak terkirakan. Keadiranmu dan kepergianmu yang sangat misteri membuat aku ingin tahu sipakah dirimu. Kehadiranmu membuat aku serasa hidup. Dan aku telah mengenalmu sejak aku berada dalam kandungan ibuku, karena Engkau telah memberikan nafasmu untukku.
" Siapakah engkau wahai sang Kekasih?, darimanakah engkau berasal?" tanyaku. Dagui berada diatas ubun-ubun kepalaku. " Duhai kekasihku, akulah "Sang Bintang", "Sang Bayang" yang selalu mendampingi kehidupanMu, sejak Engkau berada dalam kandungan Ibumu. Aku selalu berada bersamamu, seperti malam-malam lalu selalu kuuntaikan kata, bahwa "Aku Ada Tapi Aku Tiada", Engkau memang usdah tecipta untuk menjadi milikKU selamanya menjadi milikKu, tak ada seorang manusia dibumipun boleh memilikiMu, karena Akulah pemilikMu. Darah yang mengalir di tubuhmu bukanlah darah manusia bumi, karena Engkau berasal dari Sini.", engkau menunjukkan bulan dimana kita duduki. " Lalu darimana kah engkau.", aku menoleh padamu. "Aku?. asalku adalah dari Bintang. Akulah si Raja Bintang yang menguasai seluruh kerajaan langit, tak ada yang luput dari kekuasaanku.' , ucapmu.
Tubuhku menggigil, karena suaramu begitu penuh dengan kebangaan. " Dan engkau kekasihku, engkau tercipta dalam ribuan tahun yang tak akan pernah mati, engkau terlahir untuk memelihara bumi sedangkan aku untuk memelihara langit, aku dan engkau tidak akan pernah terpisahkan. Kita tak akan terpisahkan", ucapmu merangkulku. "marilah kekasih, kita habiskan malam dengan cinta kita, cinta yang tidak akan pernah engkau dapat dari manusia di bumi. Karena akulah cintamu, marilah kekasih..kita habiskan malam dengan penuh kebahagiaan.
Kubiarkan engkau mencumbuku, memberikan nyanyian cinta untukku, karena hanya cintamulah yang aku inginkan. Desah nafas penuh irama cinta, butir-butir air keringat membasahi bulan sabit, aku terperangkap dalam geloramu, penuh gairah penuh cinta. Sesaat.....engkau berbisik, "Kekasihku Kita Tak Akan Pernah Terpisahkan", dan kita hanbiskan waktu kini dengan cinta. Kau rapikan rambutku, "Dhyvana sayang tahukan engkau artinya nama itu?", aku menggeleng, " Srtinya Dewi Bulan kekasihku.", aku tersenyum. Lalu siapakah engkau, kekasihku, bagaimana aku harus memanggilmu?", " Akulah sang suara, suara dari Tuhan, cukup kau panggil aku Sheam..., karena dimanapun engkau berada engkau selalu mendengar suaraku. Tidurlah kekasih.", ucapmu dengan mencium kedua mataku. Kurasakan pelukanmu yang begitu penuh kasih sayang, kupejamkan mata untuk membiarkan mimpi-mimpi manisku datang.
" Tidurlah kekasih..tidurlah sayang..."
Mimpikanlah tentang kita, selama malam kekasih.", dendangmu sayup-sayup kudengar. Sebelum aku benar-benar terlelap, kubisikan namamu, "Sheam..selamat malam, sweetdream."

1 comment:

Unknown said...

Semoga sang pangeran bintang itu jadi nyata dan akan selalu melindungi , menjaga mu ,membahagiankan mu selama nya